Sabtu, 29 Desember 2012

TULISAN KARYA ILMIAH

ADI MULIA TARMIZI 3EB22 20210150KARYA ILMIAH

Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di b


uku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

Macam-macam Karya Ilmiah :
1. Makalah
Karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
2. Skripsi
Karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
3. Tesis
Karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
-Contoh-
Contoh Karya Ilmiah tentang Budaya
Bab I 
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah

Keadaan masyarakat sekarang sanga berbeda dengan masyarakat lampau. Terutama untuk budaya dan gaya hidup orang-orang Asia. Pada zaman sekarang, yang orang-orang bilang sebagai zaman modern, budaya dan gaya hidup orang Asia sudah tidak sama lagi. Rata-rata jawaban itulah yang dilontarkan oleh beberapa orang Asia ketika penulis menanyakan kepada mereka mengenai keadaan pengaruh budaya barat terhadap budaya Asia.
Ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menganggap budaya barat telah mempengaruhi Asia. Tapi juga beberapa negara di Asia seperti Malaysia, China, Jepang, India, dan banyak negara Asia lainnya yang menjawab bahwa budaya mereka telah bercampur dengan budaya barat. Terutama dalam gaya hidup seperti pakaian, makanan, dan sebagainya. Tapi apakah masih ada orang Asia yang beranggapan bahwa budaya negara mereka tidak terpengaruh oleh budaya barat?
Budaya barat dalam sisi negatif yang masuk ke Asia sangatlah banyak. Sebagian besar orang Asia juga tau hal itu. Budaya barat yang masuk ke Asia seperti bersikap individualisme, berpakaian minim, dan pergaulan yang terlalu bebas sebelumnya tidak ada di Asia. Tapi karena adanya era globalisasi yang merupakan media dalam membawa budaya barat ke Asia.
Jika kita meneliti kembali mengenai budaya barat yang sudah berpengaruh ke Asia mungkin orang-orang akan berpikir sisi negatif yang masuk. Tapi ternyata, budaya barat yang masuk ke Asia itu tidak hanya dalam sisi negatif, tetapi juga sisi positif. Mungkin memang sisi positif ini tertutup oleh sebagian besar sisi negatif. Tapi perlu kita ingat bahwa budaya barat yang masuk ke Asia juga memiliki sisi positif. Seperti sikap kerja keras dan disiplin mereka, contohnya beberapa orang Asia sudah menerapkan sistem ke disiplinan budaya barat. Contoh yang kedua adalah gaya hidup mereka yang sangat maju dalam hal teknologi dan informasi. Gaya hidup mereka yang satu ini membawa pengaruh yang sangat positif untuk orang Asia dalam berkomunikasi. Jadi, tidak hanya sisi negatif saja dari budaya barat yang masuk ke Asia.
Penulis yang juga merupakan orang Asia juga beranggapan bahwa budaya barat sudah sangat berpengaruh ke Asia. Terutama sisi negatifnya. Karena sebaian besar orang-orang beranggapan bahwa budaya barat sudah sangat berpengaruh dalam budaya Asia, dalam karya tulis ini penulis ingin membuktikan benarkah semua orang Asia beranggapan bahwa budaya barat sudah sangat berpengaruh ke Asia?
B. Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang telah di kemukakan, maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
  1. Apakah menurut orang Asia budaya barat sudah berpengaruh dengan budaya mereka?
  2. Apakah budaya barat hanya membawa sisi negatif terhadap budaya Asia?
C. Tujuan Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk meneliti kembali bagaimana besarnya pengaruh budaya barat terhadap budaya Asia.Secara terperinci, tujuan dari penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah:
  1. Mengetahui sampai sejauh mana besarnya pengaruh budaya barat yang mempengaruhi budaya Asia.
  2. Mengetahui apakah budaya barat hanya membawa sisi negatif saja.
  3. Mengetahui apakah seluruh orang Asia, bukan Indonesia saja yang beranggapan bahwa budaya mereka sudah terpengaruh budaya barat.
  4. Mengetahui sampai sejauh mana orang-orang Indonesia mencintai negaranya sendiri saat budaya barat sudah mempengaruhi mereka.
D. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi, dan metode kepustakaan. Adapun teknik-teknik pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
  • Teknik Pengamatan Langsung
Pada teknik ini, penulis terjun langsung ke dalam pergaulan dan bagaimana gaya hidup orang Indonesia yang ada di sekitar penulis.
  • Teknik Wawancara
Tujuan dari teknik ini adalah agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai kasus yang di bahas dan untuk membuktikan apakah pengamatan penulis melalui teknik pengamatan langsung benar atau tidak. Respondennya meliputi beberapa murid, guru, dan beberapa orang Asia selain Indonesia yang di wawancara melalui chat di internet (www.omegle.com) sehingga bisa penulis bandingkan dengan jawaban dari orang Indonesia.
  • Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis mencari-cari data dan artikel dari internet yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah dan yang berkaitan dengan budaya, khususnya mengenai pengaruh budaya barat yang masuk ke Asia.
E. Hipotesis

Penelitian ini dilakukan berangkat dari keyakinan penulis setelah cukup melakukan pengenelan masalah. Adapun keyakinan atau hipotesis tersebut adalah “Ada pengaruh faktor manusia, baik faktor dalam (faktor psikologis) maupun faktor luar (faktor nonpsikologis), dan faktor teknologi sebagai media yang membawa budaya barat masuk ke Asia. Hal ini salah satunya yang menjadi faktor dominan sebagai penyebab.

F. Waktu dan Lokasi Penelitian

Jangka waktu penelitian adalah satu bulan, tepatnya dari pertengahan September 2010 sampai pertengahan Oktober 2010. Penelitian ini dimulai dari perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, kegiatan lapangan, pengamatan hingga penulisan hasil penelitian. Lokasi dalam melakukan penelitian ini tidak memiliki batasan.
G. Sistemika Penulisan

Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, hipotesis, waktu dan lokasi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab berikutnya, penulis akan menjelaskan data yang diperoleh dan membahasnya satu per satu terutama berkaitan dengan budaya Asia yang sudah terpengaruh oleh budaya barat.

Jumat, 28 Desember 2012

PENALARAN INDUKTIF DAN CONTOH

ADI MULIA TARMIZI
3EB22
20210150

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
-Macam-macam penalaran induktif :
A. Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain. Proses penalaran ini bertolak dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat umum menuju kesimpulan umum yang mengikat umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
 Contoh :
Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.
Macam-macam generalisasi :
- Generalisasi Sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
-Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
B. Analogi
Membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Contoh :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.

C. Sebab - Akibat
Sebab akibat adalah proses penalaran berdasarkan hubungan sebab akibat atau akibat sebab.
Contoh : 
a)  Sebab- akibat.
     Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b)  Akibat – Sebab.
     Bobi tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c)  Akibat – Akibat.
     Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan 
D. Kausal
Kausal adalah merupakan prinsip sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
 
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://yogatama-anggita.blogspot.com/2012/04/penalaran-induktif.html