Sabtu, 14 Mei 2011

TUGAS MINGGU KE 12 PEREKONOMIAN INDONESIA

KEBIJAKAN EKSPOR YANG DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK MENANGULANGI KONDISI EKONOMI SAAT INI

NAMA : ADI MULIA TARMIZI
KELAS : 1EB18
NPM :20210150

Kondisi ekonomi di Negara kita sedang mengalami krisis yang cukup memusingkan para pejabat Bangsa, apalagi dengan adanya bencana alam yang sedang melanda Bangsa kita. Kondisi ekonomi pun semakin kacau dengan situasi politik yang tidak menentu dan banyaknya koruptor di Negara, yang menyebabkan krisis ekonomi di Negara Indonesia. Maka dari itu pemerintah harus mengatasi ekonomi sebelum keadaannya tidak terkendali.

Pemerintah mempunyai berbagai kebijakan untuk menjaga atau memperbaiki kualitas perekonomian Indonesia. Kebijakan pemerintah sendiri terbagi menjadi dua yaitu kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro dan dalam ekonomi mikro. Ekonomi makro menganalisis masalah tentang keseluruhan kegiatan perekonomian sedangkan ekonomi mikro menganalisis mengenai bagian – bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.

Banyak penyebab ketidak stabilan kondisi ekonomi di Indonesia, diantaranya :

1. Hukum yang tidak menentu

Hal ini bisa disebabkan oleh banyaknya kalangan konglomerat yang menggunakan kekuasaan dan uangnya untuk menyelesaikan berbagai masalah hukum.

Akibat dari banyaknya urbanisasi dan pengaruh globalisasi akhir- akhir ini.

1. Pengaruh donator yang masuk ke Indonesia

Ada beberapa langakah yangmungkinbisa dilakukan oleh pemerintah antara lain:

* Pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi dampak negative dari krisis ekonomi tersebut, terhadap kelompok penduduk yang berpendapatan rendah atau rentan.
* Kedua pemulihan pembangunan ekonomi agar pertumbuhan semakin membaik.
* Ketiga memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan
* Keempat mendukung ekspor
* Kelima memperluas lapangan kerja
* Keenam memperbaiki sistim distribusi agar berfungsi secara penuh dan efesien
* Ketujuh penghapusan berbagai praktek monopoli
* Banyak permasalahan yang biasa dialami oleh suatu bangsa, antara lain masalah makro dan masalah mikro.

Permasalahn makro antara lain sebagai berikut :

1. a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan

Dilihat dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang masuh kecil kita bisa melihat bagaimana pemerataan pendapatan dinegara kita belum merata. Sehinnga banyak warga kita yang hidup dibawah garis kemiskinan. Sebenarnay negara kita termasuk negara yang kaya dan makmur tapi kenapa banyak yang sekarang kita lihat banyak masyarakat miskin diluar sana.

Banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mangatasi maslaah tersebut antara lain program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar

1. b. Krisis Nilai Tukar
Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sektor swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
2. c. Masalah Utang Luar Negri
Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar AS yang relatif tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan Internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
3. d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secara besar-besaran (rush).
Oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank-bank yang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan suku bunga SBI.
4. Masalah Inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar