Sabtu, 14 Mei 2011

TUGAS MINGGU KE 9 PEREKONOMIAN INDONESIA

MENCARI DATA STATISTIK PDB BERDASARKAN SEKTOR DAN BANDINGKAN PERAN SEKTOR INDUSTRI DENGAN SEKTOR LAIINYA.

NAMA : ADI MULIA TARMIZI
KELAS : 1EB18
NPM :20210150


Dunia kini tengah memasuki era industri gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Para pelakunya berani mengklaim usaha industri ekonomi kreatif adalah industri masa depan alias fourth wave industry (industri gelombang keempat). Pertanyaannya mengapa industri ekonomi kreatif? Industri ini telah mampu mengikat pasar dunia dengan jutaan kreativitas dan persepsi yang dapat dijual secara global tanpa harus bangun pabrik. Walt Disney di Amerika Serikat, contohnya, mereka hanya menjual lisensi, brand, dan ide kreatifnya. Pabriknya tidak perlu di AS, tetapi bisa di Cina.

Industri ekonomi kreatif mungkin belum begitu akrab di telinga orang Indonesia. Padahal kata kreatif, salah satu kata kuncinya, sering kali didengar dan diucapkan.

Suka atau tidak suka Indonesia sangat berkepentingan untuk terus memacu industri ekonomi kreatifnya. Mengapa? Karena industri ekonomi kreatif berpusat produksi di otak. Perkembangan industri ini akan membantu menghemat sumber daya alam nasional yang selain kian menipis, juga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Harus diakui, industri ekonomi kreatif Indonesia nyata-nyata telah mampu menyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional secara signifkan. Setiap tahunnya, industri ini tumbuh sebesar 15%. Dari data statistik sepanjang tahun 2006, industri ini telah menyumbang 33,5% dari PDB. Angka ini setara dengan USD 77 miliar atau Rp. 693 triliun dengan kurs Rp.9.000,00. Pada sektor manufaktur yang terkait dengan industri ekonomi kreatif di Indonesia tahun 2005 bisa menyumbang Rp.915 triliun. PDB dari sektor ini lebih besar enam kali lipat dari minyak dan gas bumi.

Persoalannya kini, bagaimana peluang industri ekonomi kreatif Indonesia ini di tataran global? Tentu saja, agar kompetitif, ada syarat yang mesti dipenuhi. Pertama, jangan sekali-kali menganggap industri ekonomi kreatif ini identik dengan kerjaan seniman. Kedua, kembangkan ide-ide kreatif yang orisinal dari dalam diri tanpa harus merisaukan kondisi persaingan global. Ketiga, pemerintah harus serius memberikan dukungan pengembangan industri ekonomi kreatif. Untuk ukuran Asia, pemerintah Uni Emirat Arab bisa jadi contoh. Mereka mempromosikan potensi pariwisata, jasa, dan investasinya dengan dukungan besar dari pelaku industri ekonomi kreatif yang berhasil memasarkan dan menjual citra serta persepsi negara itu kepada dunia.

Di Indonesia, perkembangan industri ekonomi kreatif ini masih terhambat ketiadaan pemetaan. Meski pemerintah telah berupaya memetakannya dengan mengajak kerja sama berbagai departemen (Departemen Perindustrian, Departeman Perdagangan, Kementrian Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informasi, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata) yang diluncurkan pada Agustus 2007 lalu, sayangnya, pemetaan itu belum menorehkan hasil.

Sebenarnya Indonesia memiliki track record yang baik. Jadi, tinggal mengembangkannya saja maksimal? Pasarnya perluas, jangan hanya berpikir untuk Indonesia saja, tetapi global.

Kalau melihat negara luar seperti Singapura dan Inggris, mereka telah memiliki pemetaan industri ekonomi kreatif sehingga industri ekonomi kreatif di sana sangat berkembang pesat. Industri ekonomi kreatif Singapura memiliki kontribusi sebesar 5%dari PDB atau USD 5,2 miliar atau sekitar Rp. 47 triliun. Pada tahun 2012, pertumbuhan industri ini diperkirakan tumbuh 10%.

Di Inggris, sumbangan industri ekonomi kreatif terhadap pendapatan nasional negeri itu mencapai 8,2% atau USD 12,6 miliar dan merupakan sumber ekonomi kedua terbesar setelah perbankan dengan dua juta pekerja dan pemasukan sekitar Rp. 2.188,8 triliun atau setara PDB Indonesia tahun 2003. hal ini melampaui pendapatan negara dari sektor industri manufaktur seperti minyak dan gas. Pertumbuhannnya rata-rata 9% per tahun, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang rata-rata 2-3% per tahun.

Sebenarnya definisi atau cakupan industri ekonomi kreatif sangat luas sebagaimana ditetapkan Inggris. Inggris dianggap barometer dunia dan negara yang paling sukses mengembangkan sekaligus mengakui kontribusi industri ekonomi kreatif. Dari data Industri ekonomi kreatif yang digulirkan negara itu, ada 13 sektor yang disebut industri kreatif.masing-masing periklanan, arsitektur, seni, kriya, desain, mode, film, musik, pertunjukan seni, penerbitan, penelitian dan pengembangan, peranti lunak, mainan anak-anak, televisi dan radio, serta video game.

Melihat pesatnya perkembangan industri ekonomi kreatif di negar maju seharusnya membuat Indonesia tak perlu terlalu lama menunggu hasil pemetaan industri ekonomi kreatifnya. Selama adanya dukungan infrastruktur dan kelembagaan, seperti hak cipta intelektual berikut perangkat hukumnya dan penanganan pembajakan, Indonesia seharusnya bisa langsung jalan.

Kini di tengah citra negara Indonesia yang belum mengembirakan di mata internasional, kesempatan emas ini tentu tak boleh disia-siakan. Apalagi, bangsa Indonesia juga memiliki warisan kekayaan kreatif dari nenek moyangnya.

Dengan kesempatan dan modal itu, bangsa Indonesia sebenarnya sudah unggul dari segi kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan. Inovasi merupakan proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru.

Kedua, kreativitas. Kreativitas merupakan kemapuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sementara kreatif, menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kreatif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan. Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan dua hal atau lebih ide-ide secara langsung.

Ketiga, wirausaha, yakni kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Wirausaha pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Contohnya adalah UMKM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar